Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Hinsa Siburian, mengatakan bahwa ransomeware, akan menjadi salah satu ancaman utama, yang mengintai pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Menurutnya, beberapa ancaman krusial yang bisa mempengaruhi pelaksaan pilkada, yakni penyanderaan data.